Tuesday, December 27, 2011

Mama's Day

Soreee! :D
Jember hujan nih, bawaannya pingin basah-basah, tapi lagi sakit batuk jadi gak boleh. Huhuhuhhu.
Ini postingan telah 4 hari sih, tapi lebih baik telat daripada nggak diposting kan. :D
Happy Reading :)
Mama. Ya, begitulah aku memanggilnya. Seorang wanita paruh baya yang usianya telah memasuki kepala 4. Cantik, putih, kecil, berkacamata, selalu berpakaian modis. Dan terkadang orang bilang aku tidak mirip mamaku. Aku gemuk, bermata sipit, berkulit agak putih, dan bergaya pakaian casual.
Ya tak apa, yang penting aku bahagia karena akulah anak beliau satu-satunya. Siapa tidak bahagia memiliki ibu yang selalu mengingatkanku ketika aku salah, lupa makan, lupa merawat mukaku, lupa meminum obatku ketika sakit *termasuk hari ini.
Aku tidak bisa dibilang dekat dengan mama, hanya saat-saat tertentu saja aku terlihat bersama beliau. Setiap pagi aku sekolah diantar ayah, pulang diantar ayah, les diantar ayah, ayah ayah ayah. Hampir setiap hari aku selalu bersama ayahku. Dan tak heran orang-orang bilang aku Anak Ayah, aku pun tak mengelaknya.


Aku pun jarang bertemu mama. Pagi ketika aku berangkat sekolah, mama masih tidur ataupun sibuk. Ketika aku pulang sekolah mama belum pulang atau sibuk urusan pekerjaannya. Malam ketika aku belajar mama menonton TV bersama ayah. Seakan tidak pernah ada waktu untuk mengobrol dengan mama. Terkadang aku ingin sekali mengabaikan tugasku dan berbicara dengannya.
Tapi aku tak tau apa yang akan aku bicarakan. Mulai dari mana? Tentang apa?
Mungkin mama tau dari status facebookku kalau aku ada apa-apa, tapi beliau tidak pernah mengajakku bicara, paling hanya sekedar "cepet diselesaikan". Dari situ aku tau mama mengerti kondisiku. Bahkan sekalipun aku tak update, mama tau, entah dari mana.
Begitu juga hari itu, 22 Desember 2011.
Malam itu aku dan mama sedang duduk di depan TV. Tiba-tiba mama bilang begini, “Jangan terlalu cepat menentukan pasangan hidupmu Nik. Nggak ada salahnya mengenal banyak orang. Justru dari kamu mengenal banyak orang, kamu bias mengenal banyak karakter, biar nggak menyesal di belakang nduk. Jadi nggak usah takut kamu dibilang playgirl ato apalah, cuek aja.
Deg. Aku kaget mama tiba-tiba bilang gitu. Bener-bener percaya sama instingnya seorang ibu aku. Aku langsung berkeringat denger mama ngomong. –a 
Tapi rasanya beban-bebanku keluar semua gitu, lega. Padahal aku tidak bilang apa-apa.
Kalo dari awal udah banyak masalah, tinggalen aja. Belajarlah dari karakter orang”, lanjut beliau.
Kalo bisa cari yang se-iman yo”. “Ya iyalah ma”, kataku.
Yo kan tapi mukamu sama sipit e matamu itu bikin orang banyak yang nggak tau”, goda mama.
Aku merasa hilang semua selama ini galau yang tak rasain, tiba-tiba yang aku pikirkan aku cuma ingin mbanggain orang tuaku terutama mama, fokus sekolah sama terus njalin persahabatan sama teman-temanku, dan apapun yang terjadi sama aku dan Kiki, Let it be. :)
Lalu kami tertawa bersama. *geje wkwkwk
special orange, my mom's favourite color :*
Seorang Ibu tidak bertanya “Ada apa?”, tapi beliau akan berkata “Nggak apa-apa kok”. Dan satu-satunya hal yang tidak dimiliki orang lain selain Mama adalah Mama seribu kali lebih cepat mengerti aku dari siapapun juga


Happy Mother’s Day for All Wondrous Mom In The World, Especially My Mom :*

0 motivation:

Post a Comment

 
;