Saturday, March 10, 2012

Dear A,

Ketika kau menemukan A, selanjutnya kau akan menemukan B.
Saat kau menemukan sebuah Awal, saat-saat itu pun juga akan Berakhir.


"Hey A! Sudah berapa bulan ya sejak pertama kali aku melihatmu?". Ah, seharusnya kutanyakan pada diri sendiri.

A. Iya aku tau itu huruf, bukan nama. Tapi aku lebih suka menyebutmu A, boleh kan?

Tiga bulan lalu kalau tidak salah kita bertemu. Aku ingat betul saat itu adalah sore kelabu. Ditambah hujan yang mengguyur dengan derasnya. Memang bukan pertemuan spesial, tapi mungkin kehendak Allah SWT, aku jadi sering bertemu denganmu setelah pertemuan di hari itu. Entah kamu sadari atau tidak, tapi yang jelas aku mengamati kamu lhoooo... :D

Kita duduk di ruangan yang sama. Bedanya, kamu duduk dengan seorang temanmu agak jauh di belakang ruangan, sedangkan aku berkumpul dengan teman-temanku di tengah ruangan. Awalnya aku tidak begitu memperhatikanmu, tapi entah mengapa ada sesuatu yang membuatku ingin sesekali mencuri pandang ke arahmu. Aku yakin ini bukan Love at the First Sight, tapi cuma sekedar suka pada pandangan pertama kok.

Temanku sempat mengajakmu mengobrol, sebenarnya aku ingin ikut bergabung, tapi.... ya, aku malu karena ada kamu... Ya sudahlah tak apa, yang penting aku tetap bisa melihatmu dari jauh.

***

Hey! Lagi-lagi kita bertemu. Kali ini di luar dugaanku, ternyata kamu teman sekelas sahabatku! Aduhaii... Dunia memang sempit ya!

Tidak kusangka kita bertemu pada sebuah acara ulang tahun, padahal kita tidak saling kenal. Saat itu aku berharap kamu mengingatku, ingat pada pertemuan pertama kita sebulan yang lalu. Mungkin kamu memang tidak mengenalku, tapi sebuah lengkungan manis di bibirmu saat lewat di depanku itu sudah lebih dari cukup.

Dan mulai sekarang, kuputuskan untuk mencari tau tentang dirimu lebih jauh. Semangat!

***

Ternyata kamu sudah punya pacar. Tapi... memang dalam hati sebenarnya aku tidak berharap memiliki, hanya ingin mengenalmu lebih jauh. Lebih dari sekedar senyuman saat bertemu. Berteman tak apa kan? Sambil tetap mengagumimu, inginku.

Akhirnya aku bisa berkenalan denganmu, ya walaupun lewat jejaring sosial. Aku sempat mengatakan pernah bertemu kamu dua kali, dan reaksimu positif, kamu menerimaku dengan tangan terbuka. Aku senang, sangat senang.

***

Kadang aku masih menyempatkan diri mengintip akun Facebook mu. Ada beberapa wall dari pacarmu, tapi aku tidak merasa cemburu atau apalah. Memang aku tidak berhak bertindak begitu, tapi karena dasarnya aku hanya ingin mengagumimu, ya buat apa dipikir terlalu dalam. Kalau memang diajak bicara ya senang, kalau tidak ya bukan masalah.

Aku juga sering secara kebetulan berpapasan denganmu saat berangkat sekolah. Lagi-lagi mungkin kamu tidak mengetahui, tapi aku melihatmu.

***

Beberapa hari yang lalu aku ikut temanku menghadiri rapat di sebuah lembaga kesehatan. Dan lagi-lagi pula, kita bertemu secara kebetulan. Entah sudah berapa kebetulan yang Allah rencanakan. Kali ini bukan cuma senyum, tapi sapaan dan jabat tangan darimu.

Ah, aku sadar aku tidak boleh merusak hubungan orang lain. Jadi aku tidak mungkin mengejarmu.

Sudahlah biar berjalan apa adanya, kau setuju? Mari kita tunggu saja kebetulan-kebetulan lain yang sudah Allah rencanakan. Semoga ini bukan cerita rahasia yang akan cepat berakhir. :)


To: ARAI
From: Your Secret Admirer

4 motivation:

azzaitun said...

yah ternyata dia sudah punya pacar :(
nasib jomblowati, nasib kita sama dek :(

Febrina Maharani said...

hahaha iyaa mbak.
gak mau ngambil pacar orang, dosaaa

azzaitun said...

pacaran aja katanya dosa dek, apalagi ambil pacarnya orang :|

Febrina Maharani said...

hahaha ya itu mbakk, rempong ya :(

Post a Comment

 
;